manusia purba homo
Homo wajakensis
Manusia purba jenis ini mempunyai tingkatan lebih
tinggi daripada Pithecanthropus Erectus dan tergolong jenis homo
sapiens. Homo wajakensis termasuk ras yang sulit ditemukan karena
memiliki ciri-ciri ras Mongoloid dan juga Austromelanesoid atau mungkin
berasal dari subras Melayu Indonesia dan turut berevolusi menjadi ras
Austromelanesoid sekarang. Ras wajak mungkin juga meliputi manusia yang
hidup sekitar 25.000 – 40.000 tahun yang lalu di Asia Tenggara.
Homo soloensis
Manusia purba jenis homo soloensis artinya manusia dari Solo, dengan ciri-ciri sebagai berikut:
a. Otak kecilnya lebih besar daripada otak kecil Pithecanthropus Erectus.
b. Tengkoraknya lebih besar daripada Pithecanthropus Erectus.
c. Tonjolan kening agak terputus di tengah (di atas hidung).
d. Berbadan tegap dengan ketinggian kurang lebih 180 cm.
Homo sapiens
Homo
sapiens artinya manusia cerdik berasal dari zaman holosen 40.000 tahun
yang lalu, telah mengalami pengecilan kepala dan tubuh yang lain,
sehingga fisiknya sudah hampir sama dengan manusia zaman sekarang. Homo
sapiens terdiri atas subsapiens atau ras. Jenis homo sapiens yang sampai
sekarang masih ada adalah ras Mongoloid, ras Kaukasoid, dan ras
Negroid. Ras Mongoloid memiliki ciri berkulit kuning dan menyebar di
Asia Tenggara. Ras Kaukasoid berkulit putih berhidung mancung dan
tubuhnya jangkung, hidupnya menyebar di Eropa dan Asia kecil (Timur
Tengah). Ras Negroid berkulit hitam, bibir tebal, berambut keriting,
hidup menyebar di Papua, Australia dan Afrika. Selain ketiga ras
tersebut, terdapat dua ras yang penyebarannya terbatas yaitu ras
Austromelanesoid dan ras Kaukasoid. Ras Austromelanesoid terdapat di
Kepulauan Pasifik dan pulau-pulau di antara Asia dan Australia,
sedangkan ras Kaukasoid atau mungkin yang dimaksud adalah ras Indian
yang terdapat di Benua Amerika dan sekarang terdesak oleh orang kulit
putih.